sakura rain

Senin, 01 Desember 2014

Ujian Tengah Semester Neurosains



Nama      : Rani Fadhillah
NIM        : 1200797
Jurusan  : PG PAUD Reguler 2012
UTS MK : Neurscience
1.        Carilah satu artikel tentang neurosains dalam pembelajaran AUD berikan komentar, saran, atau tanggapan anda!!
Membangun Kecerdasan Anak
Oleh: Yohanes Hani
Sebuah kajian komprehensif tentang anak usia dini yang melibatkan disiplin “medis-neurologis, psikososiokultural, dan pendidikan” menyimpulkan bahwa anak usia dini (sejak lahir hingga 6 tahun) adalah sosok individu yang sedang mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Sebagai individu, anak usia dini merupakan suatu organisme yang utuh  dengan segala struktur dan perangkat biologis dan psikologisnya sehingga menjadi sosok yang unik. Sebagai makhluk sosiokultural, ia perlu tumbuh dan berkembang dalam suatu setting sosial tempat ia hidup dan dididik sesuai dengan nilai-nilai sosiokultural yang ada di masyarakatnya. Secara medis-neurologis pendidikan anak usia dini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan struktur dan fungsi otak anak sehingga dapat memberikan pengaruh yang menetap terhadap perkembangan perilaku dan kepribadian anak selanjutnya.  Secara ekonomik, pendidikan anak usia dini dapat merupakan investasi masa depan, karena anak terdidik dan berkembang secara baik akan menguntungkan masa  yang akan datang.
Karena itu, memberikan layanan pendidikan sejak dini sangat diperlukan. Mengembangkan kecerdasan anak sejak dini melalui pendidikan sangatlah penting. Sebab pendidikan bagi anak merupakan dasar bagi pembentukan kepribadian manusia secara utuh, yang ditandai  dengan kepandaian,keterampilan,kejujuran, dan sebagainya. Stimuli yang tepat diberikan pada tahun-tahun awal sangat menentukan kualitas anak di masa depan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa perkembangan otak anak mencapai 20 – 30% lebih kecil dari ukuran normal, bila jarang disentuh (Depdiknas 2002). Bloom dalam penyelidikan longitudinalnya mengenai kecerdasan berpendapat bahwa kira-kira 50% variabilitas kecerdasan orang dewasa telah ada pada usia 4 tahun, 30% berikutnya pada usia 8 tahun dan 20% sisanya pada pertengahan atau pada akhir dasawarsa kedua. Dengan rumusan lain bahwa perkembangan intelektual anak pada usia 4 tahun telah mencapai 50%, pada usia 8 tahun mencapai 80%, dan pada saat mencapai usia sekitar 18 tahun perkembangannya mencapai 100%. Ini berarti perkembangan yang terjadi pada rentang usia tersebut sangatlah penting. Perkembangan itu hanya terjadi secara linear dan tidak dapat ditangguhkan pada periode berikutnya. Itulah sebabnya para ahli menyebut masa ini sebagai masa emas (golden age).
Seberapa jauh kita telah mewujudkan konsep pendidikan anak sejak dini tersebut? Perluasan akses pendidikan anak usia dini melalui TK, RA, kelompok bermain serta berbagai bentuk satuan PAUD sejenis dapat dipandang sebagai simbol sekaligus bukti kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan anak sejak dini. Hanya sayangnya, pertumbuhan itu belum diimbangi dengan dukungan sarana dan prasarana yang sesuai standar. Banyak kelompok bermain yang memanfaatkan rumah tinggal, garasi mobil yang tidak dilengkapi dengan alat permainan edukatif baik dalam ruangan (indoor) maupun luar ruangan (outdoor) untuk melatih syaraf motoriknya.
Padahal secara konseptual pendidikan anak usia dini dirancang agar anak dapat belajar dalam keadaan suasana hati yang menyenangkan dengan menyediakan kesempatan-kesempatan pada anak untuk menentukan pengetahuan sambil bermain menggunakan bahan-bahan yang dapat melatih daya kreatifitas. Lingkungan bermain yang bermutu  untuk anak usia dini mendukung tiga jenis main yang dikenal dalam penelitian anak usia dini, yaitu: 1) main sensori motorik (main fungsional) yang menekankan pada anak belajar melalui panca inderanya dan melalui interaksi fisik dengan lingkungannya, 2) main peran (main simbolik) yang menggambarkan secara berarti perkembangan kognisi, sosial, dan emosi. Main peran menjadi dasar perkembangan kreativitas, tahapan ingatan, kerja sama, perbendaharaan kata yang sudah dimiliki, konsep hubungan kekeluargaan, pengendalian diri. 3) main pembangunan dapat membantu anak untuk mengembangkan keterampilannya dan mendukung kerja akademiknya di kemudian hari.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal tentu saja perlu didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, kualitas pendidik, manajemen pengelolaan yang memenuhi standar. Tidak cukup dengan semangat dan penyediaan sarana dan prasarana seadanya. Conny R. Semiawan mengungkapkan bahwa pembelajaran unggul sangat terkait dengan teori belahan otak manusia atau yang disebut hemisphere specialization. Otak merupakan organ tubuh yang paling penting bagi kelangsungan hidup manusia, sebab otak adalah bagian susunan syaraf pusat yang berfungsi mengatur dan mengontrol aktivitas fisik maupun mental. Teori neuroscience membahas bahwa otak manusia terbagi menjadi dua belahan, yaitu otak sebelah kanan dan kiri yang mempunyai fungsi yang berbeda. Belahan otak kiri mempunyai fungsi linier, logis, konvergen dan teratur, sedangkan belahan otak kanan mempunyai fungsi imajinatif, berpikir divergen, kreatif. Pembelajaran unggul terjadi apabila kedua belahan otak berjalan secara harmonis. Pengalaman belajar yang mementingkan keseimbangan kedua belahan otak merupakan makanan otak terbaik. Kenyataannya pembelajaran kita umumnya mementingkan berfungsinya belahan otak kiri. Keunggulan hasil hanya dapat dicapai dalam suasana belajar yang menyenangkan, dengan stimulasi yang benar, serta didukung oleh alat permainan edukatif yang memadai.
Harus diakui bahwa berbagai upaya sosialisasi mengenai pentingnya pendidikan anak usia dini sering dilakukan baik oleh lembaga pemerintah maupun swasta. Di Nusa Tenggara Timur misalnya,  hingga kini sekitar 25% anak usia dini telah terlayani pendidikannya melaui pendidikan anak usia dini.  Khusus yang terlayani melalui PAUD nonformal baru sekitar 39.249 orang dari jumlah total anak usia dini Provinsi Nusa Tenggara Timur 682.674 orang. Kalau  dikalkulasikan ke dalam kelompok maka akan terklasifikasi sebagai berikut: 14 kelompok TPA (taman penitipan anak), 693 kelompom bermain, dan 257 satuan PAUD sejenis. Kondisi ini sesungguhnya masih jauh dari harapan. Masih membutuhkan kerja keras dari para pekerja pendidikan  nonformal untuk mensosialisasikan program PAUD. Namun, demi masa depan anak, investasikan berbagai kecerdasan  kepadanya melalui pendidikan usia dini. Sebab dengan cara itu, kita telah menyelamatkan generasi penerus bangsa. Kata orang bijak “kalau kita tidak bisa menjadi matahari, jadilah bintang yang bersinar di malam hari, kalau kita tidak bisa jadi jalan raya,jadilah jalan setapak. Seperti apapun kita, jadilah yang terbaik bagi anak dan masa depannya sebagai calon penerus dan penjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semoga.
Sumber:
Komentar Saya :
Setelah membaca artikel di atas, saya dapat menyimpulkan bahwa, setelah mengetahui bahwa potensi otak manusia itu mengalami perkembangan yang sangat pesat pada usia 0-8 tahun yaitu mencapai 80 %, pemerintah sangat mendukung dan terus menggalakkan pendidikan bagi anak usia dini. Sosialisasi telah banyak dilakukan, masyarakat pun dengan antusias menyambutnya, terlihat pada banyak berdirinya pendidikan untuk anak usia dini baik yang formal maupun nonformal diberbagai daerah.
Akan tetapi, karena para ahli dalam pendidikan anak usia dini belum cukup tersedia, serta sarana dan prasarana yang belum memadai,  akhirnya banyak yang terjadi pendidikan pada anak usia dini tidak berjalan dengan semestinya. Banyak kelompok bermain yang memanfaatkan rumah tinggal, garasi mobil yang tidak dilengkapi dengan alat permainan edukatif baik dalam ruangan (indoor) maupun luar ruangan (outdoor) untuk melatih syaraf motoriknya. Padahal anak usia dini butuh kenyamanan dan suasana hati yang menyenangkan pada saat menerima pengetahuan, bermain sambil belajar.
Hal inilah yang perlu dibenahi. Saat ini sangat diperlukan para ahli atau pendidik PAUD yang profesional dan sarana serta prasarana yang memadai untuk menunjang perkembangan anak agar optimal.
Saya sebagai calon guru PAUD yang profesional merasa pendidikan PAUD harus teerus ditingkatkan untuk mencetak generasi bangsa yang berkualitas. Dan saya juga akan terus berusaha sebaik mungkin agar menjadi sosok guru yang profesional dan dapat memberi kontribusi untuk anak-anak bangsa tercinta ini. Aamiinn.








2.        Mengapa guru PAUD atau orang tua dilarang menggunakan kata jangan kepada anak usia dini?? Hubungkan alasan saudara dengan teori neuroscience!!
Orang tua atau guru PAUD dilarang menggunakan kata “jangan” pada anak usia dini karena dengan menggunakan kata “jangan”, maka secara langsung hal itu akan mematikan kreativitas anak. Misalnya anak ribut di kelas, dan guru langsung marah dan mengatakan “jangan ribut!. Tentu saja hal ini akan membuat anak takut dan cemas. Dan anak akan berpikir-pikir lagi jika akan melakukan sesuatu. Anak menjadi takut salah dan takut kena marah. Jadi secara otomatis, otak anak akan mematikan kreativitas yang dimiliki anak. Jadi, bisa dibayangkan sendiri apa yang ada dalam otak sang anak jika orang tua/guru melakukan komunikasi seperti ini:
“Jangan ribut! Awas ya, kalau ribut nanti Mama adukan ke Papa biar dimarahi!”
“Jangan ribut! Dasar kamu itu anak bandel kerjaannya bikin ribut melulu!”
“Jangan ribut! Semuanya harus diam. Bapak/ibu mau menjelaskan. Kalau ribut, silahkan keluar!”
Jika dihubungkan dengan neuroscience, sudah pasti, tak mungkin neokorteks si anak yang bekerja. Justru pada keadaan tersebut, yang bersiaga dalam otak anak adalah bagian otak reptil dan otak siaga. Orang tua dan guru tiba-tiba menjelma menjadi monster yang menakutkan yang harus dihindari demi menyelamatkan kelangsungan kehidupan. Dan hal itu akan sangat berpengaruh bagi anak, apalagi jika kreativitasnya yang mati.
Maka secara ringkas dapat dipetik hikmah, dalam melakukan proses pendidikan dan pengasuhan:
  • Berikan rasa aman yang membebaskan diri anak dari ancaman fisik (kebutuhan otak reptil).
  • Berikan rasa nyaman yang membuat anak tertarik secara emosional dalam suatu kondisi atau aktifitas sekaligus membuka gerbang penyimpanan memorinya dan menenangkan otak siaganya (kebutuhan otak mamalia).
  • Setelah kondisi aman dan nyaman terpenuhi maka proses pembelajaran dapat dilakukan dengan membawa anak ke dalam kondisi yang mengaktifkan neokorteksnya.



3.        Tuliskanlah implikasi dan pengaruh gizi dari optimalisasi belahan otak kiri anak usia dini melalui belahan otak kanan dalam pembelajaran anak usia dini!
Implikasi dan pengaruh gizi dari optimalisasi otak kiri dan otak kanan AUD dalam pembelajaran adalah:
Selain memberi gizi yang baik anak harus distimulasi untuk perkembangan otak.  Otak anak tanpa diberi stimulasi-stimulasi sejak usia dini maka si otak anak tidak akan berkembang secara optimal.  Karena otak anak, agar bisa berpikir diperlukan rangsangan-rangsangan.  Untuk selanjutnya supaya kemampuan daya kerja otak anak lebih cerdas diperlukan nutrisi-nutrisi dan makanan yang syarat akan gizi.  Bagaimana mungkin otak anak akan bekerja lebih sedangkan asupan yang diperlukan untuk otaknya tidak terpenuhi secara sempurna.  Perkembangan otak anak akan tumbuh cepat ketika masih di bawah usia 3 tahun.  Masa tersebut adalah masa-masa emas untuk meningkatkan daya kerja otak anak.  Salah satu suplemen dan nutrisi agar anak cerdas adalah asi.  Asi adalah menu makanan terbaik agar anak cerdas.  Kalau Rasulullah sendiri menyarankan agar anak  disusui secara sempurna selama dua tahun.
Selain asi ada beberapa makanan yang dianjurkan untuk diberikan kepada anak-anak agar bisa membantu perkembangan otaknya agar menjadi anak yang cerdas dan pembelajaran di taman kanak-kanan bisa berjalan baik. Makanan tersebut antara lain:
1.      Berikan ikan salmon
Ikan salmon adalah ikan yang paling banyak mengandung omega 3 DHA dan EPA yang mana keduanya sangat bermanfaat untuk meningkatkan perkembangan otak anak agar lebih optimal.
Implikasinya pada pembelajaran yaitu, anak yang mengkonsimsi ikan salmon akan lebih berkonsentrasi karena omega 3, DHA dan EPA membantu mengoptimalkan perkembangan otak.
2.      Makan telur ayam
Telur adalah salah satu makanan yang mengandung banyak protein.  Dalam kuning telur ada kandungan kolin.  Kolin ini sangat membantu utnuk mempertajam daya ingat dan memori anak.  Telur adalah salah satu pilihan makanan yang bisa kita berikan pada buah hati kita.  Telur harganya lebih murah dan mudah untuk didapatkan.
Implikasinya pada pembelajaran yaitu: anak tidak cepat lupa dan selalu mengingat pelajaran-pelajaran yang telah dipelajari.
3.      Berikan anak selai kacang
Salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi adalah kebutuhan akan vitamin E.  Vitamin E akan berfungsi sebagai pelindung membran-membran sel yang ada pada otak anak.  Dan juga vitamin E akan membantu otak dalam penggunaan gluosa untuk kebutuhan energi otak.  Vitamin E banyak terdapat dalam selai kacang.
4.      Berikan gandum murni
Gandum adalah salah satu makanan yang banyak mengandung gizi.  Dalam gandum mengandung glukosa dan banyak juga mengandung serat.  Vitamin B juga terkandung dalam gandum murni.  Vitamin B tersebut akan sangat membantu untuk menjaga kesehatan saraf pada anak.  Sedangkan glukosa pada gandum akan membantu proses berjalannya pelepasan glukosa.
5.      Oat atau Oatmeal
Oat banyak mengandung serat, vitamin E, vitamin B potasium dan seng.
6.      Berikan buah Berry
Yang tergolong berry adalah strawberry, blueberry.  Kaya akan antioksidan dengan kadar tinggi dan vitamin C yang akan sangat membantu daya ingat anak.
7.      Kacang-kacangan
Didalam kacang-kacangan banyak mengandung serat, vitamin, mineral.  Energi dari kacang-kacangan bisa bertahan lama.  Apabila pada siang hari makan kacang-kacangan maka energi tersebut akan mampu bertahan hingga sore harinya.
8.      Sayuran berwarna
Sayuran yang tergolong banyak dan kaya akan antikosidan yaitu tomat, ubi jalar, labu wortel dan bayam.  Sayuran tersebut mudah kita jumpai di sekeliling kita.
9.      Susu dan Yoghurt
Susu dan yoghurt adalah minuman yang mempunyai manfaat besar untuk anak.  Karena dalam susu dan yoghurt banyak mengandung protein, vitamin B yang tinggi.  Ini akan berfungsi untuk menjaga jaringan otak, neurotransmitter.  Sifat dari susu dan yoghurt adalah membuat rasa kenyang diperut.

10.   Berikan daging sapi tanpa lemak
Di dalam daging mengandung zat besi yang berfungsi agar mempertahankan  anak tetap berenergi.  Salah satu kandungan dalam daging adalah mineral seng yang juga akan memperkuat daya ingat anak.
Itulah beberapa makanan yang bisa  diberikan untuk anak-anak.  Makanan tersebut berfungsi untuk meningkatkan daya cerdas anak, optimalisasi otak kanan dan kiri anak, serta sangat bermanfaat bagi pembelajaran anak usia dini, karena meningkatkan daya ingat anak dan membuat anak lebih berkonsentrasi.

1 komentar:

  1. kalu bisa coba hadapi anak saya yang nakal saya ajukan untuk memperoleh hadiah nobel jika anda bisa tanpa menggunakan kata jangan bagi saya kata jangan perlu untuk memberikan pengertian baik dan benar bagi anak tetapi dengan metode dimana anak tidak harus dibuat merasa tertekan dan nyaman

    BalasHapus