sakura rain

Senin, 01 Desember 2014

Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Kolaborasi Guru dan Orang Tua Anak Usia Dini



NAMA            : RANI FADHILLAH
NIM/BP          : 1200797/2012
JURUSAN      : PG PAUD REGULER 2012
UTS MK         : KOLABORASI ORANG TUA DAN GURU DALAM PAUD
1.        Jelaskan hakekat dan urgensi dari kolaborasi guru dan orang tua di dalam pendidikan AUD!
Jawab:
Hakekat kolaborasi guru dan orang tua adalah hubungan antara lembaga PAUD misalnya Taman Kanak-Kanak (guru, kepsek) dengan orang tua bisa bentuk kerjasama dalam menciptakan lingkungan keluarga yang baik, harmonis, sehat dan edukatif baik di rumah maupun di sekolah yang dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi lebih optimal.
Urgensi kolaborasi guru dan orang tua dalam pendidikan AUD sangatlah penting. Sangat penting karena mengingat begitu banyaknya hal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak saat ini. Orang tua dan guru harus punya sinergi dalam pendidikan karena tidak mungkin pendidikan berjalan optimal jika salah satu unsur penting dalam pendidikan tersebut tidak berfungsi, karena pendidikan akan berjalan tidak seimbang.
2.        Jelaskan teori-teori terkait kolaborasi orang tua dan guru dalam pendidikan AUD, beserta contoh masing-masing!
Jawab:
a.       Teori Morrison
Teori Morrison mengatakan keterlibatan orang tua yaitu proses di mana orang tua menggunakan segala kemampuan mereka, guna keuntungan mereka sendiri, anak-anaknya dan program yang dijalankan itu sendiri.
Contohnya adalah bentuk partisipasi para orang tua tersebut sepeti progam sekolah yang berkaitan sebagai staf pengajar, sebagai tutor, melakukan monitoring, mengumpulkan data dan mengawasi anak. Selain itu orang tua membantu tugas-tugas sekolah (orientasi pada tugas). Lalu, Orang tua didorong untuk mau berpartisipasi dalam kegiatan proses pembelajaran seperti perencanan kurikulum,memilih buku yang diperlukan sekolah,seleksi guru dan membantu menentukan standar tingkah laku yang diharapkan (orientasi pada proses). Orietasi ini membantu para orang tua untuk mengembangkan keterampilan yang berguna bagi mereka, anak-anaknya, sekolah, guru, keluarga dan pada waktu yang bersamaan meningkatkan keterlibatan orang tua (orientasi pada perkembangan).
b.      Teori Greenberg
Greenberg percaya bahwa keterlibatan orang tua di sekolah akan meringankan guru dalam membina kepercayaan diri anak, mengurangi masalah disiplin anak dan meningkatkan motivasi anak. Para guru yang menganggap orang tua sebagai rekan yang penting dalam pendidikan pra sekolah. Maka akan menghargai dan makin terbuka terhadap kesediaan kerjasama orang tua.
Contohnya adalah guru tidak membedakan masing-masing orang tua dan menghargainya, mendengarkan secara baik apa yang dikatakan orang tua dan memahami bahwa terdapat perbedaan antara orang tua dan guru, apabila melakukan pertemuan perhatikan waktu karena terdapat kesibukan masing-masing, guru melakukan kunjungan rumah apabila disetujui orang tua, sarankan kepada orang tua untuk datang ke sekolah walau tanpa perjanjian, guru memberikan petunjuk kepada orang tua bagaimana mendidik anak, dan guru membantu orang tua yang mengalami kesulitan finansial agar mereka juga bisa menjenguk anak-anak di sekolah.
c.       Teori Spodek
Mengatakan keterlibatan orang tua dalam kegiatan belajar mengajar menunjukkan minat mereka terhadap pendidikan dalam kelas. Proses keterlibatan orang tua akan menguntungkan orang tua dalam beberapa hal. Mereka dapat kesempatan belajar cara meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Sehingga orang tua lebih mampu dan merasa dibutuhkan dalam kegiatan belajar anak.
Contohnya adalah mencatat absensi, mengumpulkan hasil pekerjaan murid, merancang kegiatan untuk satu kunjungan, membuat laporan untuk satu anak misal, berapa anak yang ikut makan bersama, menyiapkan alat yang diperlukan kegiatan belajar mengajar, menyarankan beberapa tempat yang dapat dikunjungi dalam rangka mempekenalkan lingkungan.
d.      Teori Chattermole dan Robinson
Mengemukakan 3 alasan pentingnya komunikasi guru dan orang tua yaitu :
1.      Para guru harus mengetahui kebutuhan dan harapan anak dan orang tua mengikuti program pendidikan pra sekolah.
2.      Para orang tua memerlukan keterangan yang jelas mengenai segala hal yang dilakukan pihak sekolah, baik program, pelaksaannya dan ketentuan-ketentuan yang diberlakukan di sekolah tersebut.
3.      Komunikasi yang baik akan membantu terselengaranya proses pendidikan yang baik.
Contohnya adalah guru dan orang tua terus berkomunikasi secara efektif, baik itu ketika diadakan pertemuan di sekolah ataupun pertemuan yang lebih personal yang diadakan di rumah. Bisa juga berkomunikasi lewat via telepon atau alat komunikasi lainnya. Dan jika komunikasi antara guru dan orang tua berjalan dengan lancar dan efektif, maka semua pihak akan diuntungkan. Orang tua dapat mengetahui perkembangan anaknya, guru mengetahui kebutuhan dan harapan orang tua dan anak, perkembangan anak pun menjadi lebih optimal karena terperhatikan oleh guru dan orang tua.
3.        Bagaimana teknik komunikasi efektif dalam kolaborasi orang tua dan guru dan apa dampaknya jika terjadi komunikasi yang tidak efektif terhadap kolaborasi tersebut?
Jawab:
Orang tua mempunyai hak untuk mengetahui kemajuan pendidikan anaknya. Guru sebaiknya selalu merespon terhadap rasa ingin tahu orang tua terhadap prestasi dan perkembangan anaknya. Sebaiknya antara guru dan orang tua terjalin komunikasi yang timbal balik dan efektif.
Menurut Chattermole dan Robinson, ada tiga alasan penting komunikasi antara orang tua dan guru, yaitu: guru harus mengetahui kebutuhan anak dari orang tua dalam program pendidikan, orang tua memerlukan keterangan yang jelas mengenai program-program dan pelaksanaannya, komunikasi yang baik membantu terselenggaranya proses pendidikan yang baik.
Adapun teknik komunikasi yang efektif yaitu:
a.       Teknik Komunikasi Resmi
Teknik komunikasi resmi adalah komunikasi yang bertujuan bahwa apa yang akan disampaikan telah direncanakan dan temanya juga khusus. Contoh komunikasi resmi antara lain: konferensi orang tua atau rapat awal tahun, laporan berkala seperti buku penghubung dan rapor, dan pertemuan orang tua yang diadakan disetiap bulannya di sekolah.
Agar komunikasi yang terjadi menjadi efektif, sebaiknya seluruh orang tua murid menghadiri setiap kegiatan yang diadakan di sekolah. Guru juga melakukan evaluasi terhadap pelaksanaannya agar bisa menindaklanjuti orang tua yang tidak hadir.
b.      Teknik Komunikasi Tidak Resmi
Teknik komunikasi tidak resmi adalah penyampaian keterangan tentang apa yang terjadi pada jam sekolah dengan cara yang sangat sederhana. Teknik komunikasi yang tidak resmi bisa melalui telepon dan alat komunikasi lainnya, serta saat guru berkunjung ke rumah orang tua. Salah satu contoh teknik komunikasi tidak resmi adalah cara guru menyapa orang tua dan bicara singkat pada saat orang tua mengantarkan anak dan menjemput anak ke sekolah.
Dalam berkomunikasi, hal-hal yang sebaiknya dilakukan agar komunikasi efektif:
·         Tentukan apa yang akan dibicarakan dalam konfrensi tersebut
·         Berikan pandangan pada masing-masing orang tua
·         Atur ruang kelas sehinga kelihatan bersih dan tersusun dengan baik
·         Dengarkan baik-baik apa yang dikatakan orang tua
·         Perhatikan ungkapan verbal dan non verbal
·         Penggunaan bahasa yang mudah dipahami oleh orang tua
·         Sesuaikan acara dan isi pembicaraan dengan masing-masing orang tua
·         Terimalah sikap dan perasaan masing-masing orang tua
Hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan:
·         Jangan berdebat dengan orang tua
·         Jangan membicarakan kejelekan seorang anak dengan orang tua lain
·         Jangan menjelekkan seorang guru di depan orang tua
·         Jangan memotong pembicaraan orang tua
·         Jangan menanyakan suatu hal yang akan menimbulkan rasa malu pada orang tua
·         Jangan menyampaikan sesuatu keterangan kepada orang tua yang seharusnya dirahasiakan.
Dampak yang terjadi jika komunikasi kolaborasi orang tua dan guru tidak efektif, antara lain:
·         Orang tua tidak mengetahui secara detail perkembangan dan pertumbuhan anaknya, maupun prestasi-prestasi serta masalah-masalah yang dimiliki anak.
·         Terjadinya kesalahpahaman antara orang tua dan guru.
·         Terhambatnya proses pendidikan jika komunikasi tidak efektif.
·         Perkembangan anak tidak bisa di capai secara optimal.
4.        Buatlah sebuah analisis kebutuhan kerjasama orang tua dan guru di lembaga TK yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam 1 tahun yang ideal menurut saudara!
Analisis perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi di TK X selama 1 tahun
·           Perencanaan
Jenis Kolaborasi
Tujuan
1.      Penerimaan murid baru.
Untuk mendata dan menjalin kerja sama awal, dengan mengetahui latar belakang anak dan orang tua agar dapat mengklasifikasikan murid dan orang tua berkenaan dengan kerjasama yang akan dijalin lebih lanjut.
2.      Pertemuan awal tahun.
·         Memaparkan kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah baik kegiatan akademik maupun non akademik seperti lomba-lomba maupun kegiatan pembelajaran di luar sekolah seperti kunjungan ke tampat-tempat tertentu seperti ke museum dan juga kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan hari-hari besar.
·         Memperkenalkan staf pengajar di sekolah mengeratkan hubungan antara guru dan wali murid dan antara wali murid.
·         Membentuk organisasi orang tua.
3.      Laporan perkembangan anak baik bersifat mingguan, bulanan, maupun semester.
Agar orang tua ikut mengetahui dan membantu proses belajar dan ikut bekerja sama membimbing anak dan mendorong serta memotivasi anak dalam proses belajar.
4.      Memaparkan layanan yang akan dilakukan kalau terdapat kendala dalam diri anak, seperti kunjungan rumah.
Mencari solusi bersama untuk membantu perkembangan anak dengan guru dengan memberi informasi bagaimana anak di rumah.
5.      Meminta wali murid sebagai nara sumber pada kegiatan-kegiatan tertentu.
Saling berbagi pengalaman dan ilmu.
6.      Rapat tengah semester
Tujuan adalah agar orang tua tahu kendala atau perkembangan dari kegiatan yang telah dilakukan, dan saling tukar pendapat untuk kegiatan untuk semester selanjutnya.
7.      Meminta wali murid untuk ikut serta menjadi panitia dalam setiap kegiatan TK, seperti lomba, manasik haji, kegiatan di hari-hari besar, dan lain sebagainya.
·         Untuk mempererat kolaborasi antara guru dan orang tua serta antar orang.
·         Meringankan pekerjaan guru karena dikerjakan bersama-sama wali murid.
8.      Kunjungan ke rumah kepada setiap anak, yang dikunjungi oleh wali kelasnya, tanpa terkecuali.
·         Mempererat silaturahmi antara guru dan orang tua.
·         Bisa berbicara lebih personal dan santai tentang perkembangan anak ataupun kesulitan-kesulitan yang dihadapi orang tua.

·         Pelaksanaan
1.      Penerimaan murid baru.
Penerimaan murid baru dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru. Sebelumnya guru telah menyebarkan brosur atau pamflet yang berisikan informasi bahwa TK X telah membuka pendaftaran untuk murid baru. Kemudian guru menyusun panitia untuk penerimaan murid baru, dari ketua, sekretaris, bendahara, dan lain sebagainya. Pada tanggal yang telah ditentukan, penerimaan murid baru dilaksanakan. Orang tua datang ke sekolah serta membawa anaknya. Di sana orang tua dana guru berkenalan saat mendaftarkan anak. Guru dapat menanyakan latar belakang orang tua dan anak guna kepentingan lebih lanjut.
2.      Pertemuan awal tahun.
Pertemuan awal tahun dilaksanakan di awal tahun pembelajaran setelah dilaksanakannya pendaftaran. Pertemuan dilakukan di sekolah. Sebelumnya, guru telah menginfokan kepada orang tua waktu dan tempat pertemuan. Guru-guru juga membentuk panitia untuk pertemuan agar pertemuan berjalan dengan sistematis dan efektif. Pada pertemuan awal tahun, diharapkan semua wali murid datang (ayah dan ibu).  Di dalam pertemuan guru beserta staf seluruh TK memperkenalkan diri agar semuanya saling mengenal. Lalu barulah dijelaskan kegiatan-kegiatan yang ada di TK dalam jangka waktu 1 tahun ke depan.
3.      Laporan perkembangan anak baik bersifat mingguan, bulanan, maupun semester.
Laporan perkembangan anak pelaksanaannya dapat secara tertulis, yaitu guru menuliskan perkembangan anak dalam sebuah buku khusus yang dapat dibaca oleh orang tuanya. Di sana guru dapat berpesan kepada orang tua apa yang harus dilakukan orang tua terhadap anaknya di rumah. Laporan perkembangan anak bisa juga dilaksanakan dengan pertemuan guru dan orang tua di sekolah setiap bulannya.
4.      Memaparkan layanan yang akan dilakukan kalau terdapat kendala dalam diri anak, seperti kunjungan rumah.
Layanan ini bisa dilakukan secara berkala atau insidental atau tiba-tiba. Pelaksanaan secara berkala yaitu, wali kelas dalam setiap minggunya harus mengunjungi salah satu rumah anak. Begitu terus setiap minggu. Secara insidental yaitu apabila ada sesuatu hal yang penting dan mendadak. Seperti sakit, meninggal, melahirkan, dan lain-lain.
5.      Meminta wali murid sebagai nara sumber pada kegiatan-kegiatan tertentu.
Pelaksanaannya yaitu jika ada event atau pembelajaran sesuai tema tertentu, guru bisa mengundang wali murid sebagai narasumber. Contohnya pada tema pekerjaan. Ada seorang wali murid yang bekerja sebagai dokter bisa diundang untuk memperlihatkan kepada anak bagaimana dokter itu dan menjadi sebagai nara sumber untuk menjelaskan kepada anak tentang kedokteran. Begitu pun pekerjaan yang lainnya.
6.      Rapat tengah semester.
Rapat tengah semester biasanya diadakan di pertengahan semester. Rapat ini dilaksanakan di sekolah dengan mengharapkan kehadiran seluruh orang tua. Isi rapat bisa berupa evaluasi untuk kegiatan pada semester sebelumnya, orang tua bisa mengutarakan pendapatnya tentan g kegiatan apa yang baiknya dilaksanakan di semester depan, orang tua dan guru bisa saling berdiskusi.
7.      Meminta wali murid untuk ikut serta menjadi panitia dalam setiap kegiatan TK, seperti lomba, manasik haji, kegiatan di hari-hari besar, dan lain sebagainya.
Sebelum mengadakan kegiatan di hari-hari besar atau kegiatan lainnya, guru bisa menghubungi orang tua untuk ikut serta menjadi panitia. Tujuannya adalah untuk mengakrabkan orang tua dan guru agar lebih akrab dalam bekerja sama dan beban pekerjaan menjadi lebih ringan karena orang tua ikut membantu.
8.      Kunjungan ke rumah kepada setiap anak, yang dikunjungi oleh wali kelasnya, tanpa terkecuali.
Kegiatan ini sebelumnya telah disepakati oleh orang tua dan guru dirapat awal tahun. Pelaksanaannya yaitu setiap wali kelas dalam setiap pekannya berkunjung ke rumah orang tua. Di rumah tersebut guru dan orang tua bisa berdiskusi, sharing tentnag perkembangan anak dan bisa membicarakan hal-hal yang lebih personal lagi tentang anak, seperti kelemahan atau kelebihan anak.
·         Evaluasi
1.      Penerimaan murid baru.
Evaluasi dalam penerimaan murid baru, yang dilakukan adalah sebagai berikut:
§   Apakah target jumlah murid baru tercapai. Misalnya target TK X menerima 50 orang anak, dan yang mendaftar apakah lebih atau kurang dari 50 orang anak. Jika peminat TK X banyak dan yang mendaftar lebih dari 50 orang, bagaimana solusi yang akan diambil. Apakah penerimaan murid di tambah atau tetap dibatasi 50 orang. Begitu juga sebaliknya. Hal ini perlu menjadi pertimbangan guru dan kepala sekolah.
§   Dari latar belakang orang tua yang mendaftarkan anaknya ke TK, guru bisa mengelompokkannya dari berbagai bidang, guna keperluan kolaborasi yang akan datang.
§   Jika ada pendapat, tanggapan atau kritikan dari orang tua tentang panaerimaan murid baru yang diadakan, dievaluasi hal tersebut dapat dipertimbangkan, guna memperbaiki sistem penerimaan murid baru untuk tahun mendatang.
§   Kinerja panitia. Apakah panitia telah bekerja secara maksimal atau belum. Hal ini perlu dievaluasi.
2.      Pertemuan awal tahun.
Hal-hal yang perlu dievaluasi dalam pertemuan awal tahun, yaitu:
§   Kehadiran orang tua. Pada pertemuan awal tahun, diharapkan Ibu dan Ayah anak datang semua. Jika ada yang tidak hadir salah satunya atau keduanya, hal ini perlu mendapat perhatian dan ditindaklanjuti.
§   Kinerja panitia dalam pertemuan awal tahun.
§   Perlu mengevaluasi hal-hal yang dibahas dan yang disepakati maupun yang tidak disepakati dalam pertemuan awal tahun.
§   Megevaluasi apakah acara berjalan dengan baik atau ada kekuarangan untuk diperbaiki agar bisa lebih baik untuk tahun mendatang.
3.      Laporan perkembangan anak baik bersifat mingguan, bulanan, maupun semester.
Hal-Hal yang perlu dievaluasi:
§   Guru-guru yang memberikan laporan, perlu diperhatikan. Apakah memang benar diberikan laporan perkembangan anak kepada orang tua atau ditunda-tunda bahkan tidak.
§   Apakah isi laporan perkembangan anak yang dibuat oleh guru telah benar atau tidak.
§   Guru memastikan apakah orang tua terus memeriksa laporan perkembangan anaknya atau tidak dan bagaimana solusi atau tindakan yang harus dilakukan.
4.      Memaparkan layanan yang akan dilakukan kalau terdapat kendala dalam diri anak, seperti kunjungan rumah.
Hal-hal yang perlu dievaluasi:
§   Apakah guru memang malakukan kunjungan rumah atau tidak. Dan bagaimana tindakan jika ada guru yang tidak melakukan kunjungan rumah.
§   Respon orang tua. Apakah orang tua senang atau mersepon dengan baik ketika dilakukan kunjungan, atau ada orang tua yang masih tertutup dan tidak terlalu memperdulikan guru yang datang. Hal ini perlu dievaluasi dan diberikan solusi apa yang terbaik.
5.      Meminta wali murid sebagai nara sumber pada kegiatan-kegiatan tertentu.
Hal-hal yang perlu dievaluasi:
§   Apakah wali murid bersedia untuk menjadi nara sumber.
§   Respon anak ketika ada wali murid yang menjadi nara sumber. Apakah anak merasa senang, antusias dan lain sebagainya.
6.      Rapat tengah semester.
§   Kehadiran orang tua. Diharapkan seluruh orang tua hadir dalam rapat. Jika ada yang tidak hadir, perlu ditindak lanjuti.
§   Kinerja panitia pada saat rapat tengah semester.
§   Perlu mengevaluasi hal-hal yang telah dibahas di dalam rapat.
7.      Meminta wali murid untuk ikut serta menjadi panitia dalam setiap kegiatan TK, seperti lomba, manasik haji, kegiatan di hari-hari besar, dan lain sebagainya.
§   Mengevaluasi kinerja panitia baik wali murid maupun guru.
§   Mengevaluasi kegiatan yang berlangsung, apakah telah berjalan sesuai rencana atau tidak, dan apa tindakan serta solusi yang akan dilakukan.
8.      Kunjungan ke rumah kepada setiap anak, yang dikunjungi oleh wali kelasnya, tanpa terkecuali.
Hal-hal yang perlu dievaluasi:
§   Apakah guru memang malakukan kunjungan rumah atau tidak. Dan bagaimana tindakan jika ada guru yang tidak melakukan kunjungan rumah.
§   Respon orang tua. Apakah orang tua senang atau mersepon dengan baik ketika dilakukan kunjungan, atau ada orang tua yang masih tertutup dan tidak terlalu memperdulikan guru yang datang. Hal ini perlu dievaluasi dan diberikan solusi apa yang terbaik.

Sumber: Nurhafizah, 2011. MK. Kolaborasi Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Anak Usia Dini. UNP Press: Padang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar