sakura rain

Senin, 01 Desember 2014

PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN MUSIK



BAB 1
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Semua anak, khususnya anak usia dini menampakkan kesenangan belajar dan bahkan mereka ingin mempelajari banyak hal. Dorongan ingin tahu mereka yang sangat tinggi dapat dilihat dari keinginan untuk mengeksplorasi lingkungan dengan kemampuan dan dorongan mereka untuk mengetahui sesuatu dan membuat sesuatu secara kreatif. Mereka senang bermain boneka, pistol-pistolan dan berbagai macam alat permainan musik, dan lainnya yang mereka ciptakan melalui bahan alami seperti daun singkong untuk membuat boneka wayang, dan dahan pisang untuk membuat pistol-pistolan. Mereka cenderung meniru dan mencoba apa yang mereka lihat dan ketahui. Mereka memiliki minat yang luas dan cita-cita yang banyak, walaupun mereka belum menyadari bahwa untuk mengembangkan minat dan mencapai cita-cita mereka memerlukan pengorbanan dan kerja keras. Mereka juga belum menyadari perlunya memiliki pengetahuan dan keterampilan serta kepribadian yang sesuai dengan tuntutan keinginan mereka. Anak-anak sangat menyenangi bermain, seperti yang kita ketahui dari pendapat (Soepartinah, P.S., 1981) bahwa sebenarnya anak-anak dapat dan ingin belajar, dan lebih dari itu, mereka ingin belajar sebanyak-banyaknya dan sesegera mungkin.
Oleh karena itu, guru-guru diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk belajar kreatif sebanyak dan selekas mungkin. Guru-guru juga diharapkan mampu mengembangkan kreatifitas anak. Salah satunya adalah melalui permainan musik. Dari penelitian terakhir, ternyata musik (khususnya klasik) dapat melibatkan kedua belahan otak kiri dan kanan. Karena aktivitas musik dapat menggabungkan fungsi analitis dengan fungsi kreatif sekaligus.
B.       Rumusan Masalah
·           Apakah pengertian kreativitas?
·           Bagaimana ciri-ciri anak yang kreatif?
·           Bagaimana hubungan kreativitas dengan musik?
·           Bagaimanakah pengembangan kreativitas anak melalui permainan musik?


C.      Batasan Masalah
·           Pengertian Kreativitas
·           Ciri-Ciri Anak Kreatif
·           Hubungan Kreativitas dengan Musik
·           Pengembangan Kreativitas melalui Permainan Musik
D.      Tujuan
Tujuan penulisan dari makalah ini, yaitu:
1.      Untuk mengetahui pengertian kreativitas
2.      Untuk mengetahui ciri-ciri anak kreatif
3.      Untuk mengetahui hubungan kreativitas dengan musik
4.      Untuk mengetahui pengembangan kreativitas melalui permainan musik















BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Kreativitas
James J. Gallagher, 1985 (dalam Rachmawati, 2011) mengatakan bahwa kreatifitas merupakan suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan ataupun produk baru, yang mengombinasikan antara keduanya yang pada akhirnya akan melekat pada dirinya.
Supriadi, 1994 (dalam Rachmawati, 2011) mengutarakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada.
Clarkl Monstakis (dalam Rachmawati, 2011) mengatakan bahwa kreativitas merupakan pengalaman yang mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu antara hubungan diri sendiri, alam, dan orang lain.
Munandar menyebutkan kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru yang mencerminkan kelancaran, keluwesan dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengkombinasikan suatu gagasan.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses, metode, ataupun produk baru yang efektif yang bersifat imajinatif, estetis, fleksibel, intgrasi, yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah dan kreativitas juga merupakan kemampuan seseorang untuk menemukan hubungan-hubungan baru dan membuat kombinasi-kombinasi baru yang mencerminkan kelancaran, keluwesan dan orisinalitas dalam berpikir sehingga dapat menciptakan sesuatu yang baru. Dalam hal ini sesuatu yang baru tidak berarti sebelumnya tidak ada, akan tetapi sesuatu yang baru ini dapat berupa sesuatu yang belum dikenal sebelumnya.
B.       Ciri-Ciri Anak Kreatif
Anak yang kreatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·         Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam.
·         Sering mengajukan pertanyaan yang baik.
·         Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah.
·          Bebas dalam menyatakan pendapat.
·         Mempunyai rasa keindahan yang dalam.
·         Menonjol dalam salah satu bidang seni.
·         Mampu melihat suatu masalah berbagai segi atau sudut pandng.
·         Memiliki rasa humor yang luas.
·         Mempunyai daya imajinasi, dan
·         Orisinal dalam mengungkapkan gagasan dan dalam pemecahan masalah.
Ciri-Ciri Kepribadian Kreatif
Kecerdasan seorang anak selalu ditunjang dengan kepribadian yang kreatif. Rachmawati dan Kurniati (2005 : 17-18) mengemukakan ciri-ciri kepribadian kreatif sebagai berikut :
·         Terbuka dengan pengalaman baru.
·          Mempunyai pendapat sendiri dan tidak terpengaruh oleh orang lain.
·         Mempunyai rasa ingin tahu yang besar.
·         Berani mengambil resiko yang diperhitungkan.
·         Percaya diri dan mandiri.
·         Tidak kehabisan akal dalam memecahkan masalah.
·         Kaya akan inisiatif.
·         Memiliki gagasan yang orisinil.
·         Mempunyai minat yang luas.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan ciri-ciri anak yang kreatif adalah: mempunyai rasa ingin tahu yang cukup besar, sering mengajukan pertanyaan yang tidak terduga, percaya diri, imajinatif dan kaya inisiatif, memiliki selera humor, berani mengambil resiko dan gagasan yang dihasilkan masih orisinil.
C.      Hubungan Kreativitas dengan Musik
Musik merupakan sesuatu yang nyata dan senantiasa hadir dalam kehidupan manusia. Alam tercipta kaya akan nuansa dan irama musik. Manusia tidak akan pernah bisa lepas dari bunyi-bunyian yang terdengar setiap detik dengan variasi jenis, frekuensi, durasi, tempo, dan irama. Masing-masing menampilkan kekhasan musik alaminya tersendiri. Alam mengajari manusia dengan keharmonisan, keseimbangan, simetris, sistematis dan rasa kebersamaan dan penyatuan melalui irama dari bunyi-bunyian alamiah. Hal ini dapat terlihat mulai dan bunyi gemericik air sungai, deru angin yang menerpa daun-daunan, debur ombak, hingga tetesan air yang jatuh satu persatu secara konstan dari dahan. Tubuh manusia pun memiliki bunyi dan irama, denyut jantung, dan pita suara yang dapat diatur sesuai dengan keinginan manusia sehingga semakin memperkuat posisi penting musik dalam kehidupan manusia.
AT. Mahmud, 1995 (dalam Rachmawati, 2011) menyatakan bahwa musik adalah aktivitas kreatif. Seorang anak yang kreatif, antara lain tampak pada rasa ingin tahu, sikap ingin mencoba, dan daya imajinasinya. Wujud sesuatu yang kreatif disebut pula kreativitas. Pada kegitan berkreasi, proses tindakan kreativitas lebih penting dari pada hasilnya. Karena dalam proses itulah daya imajinasi anak, rasa ingin tahu, sikap ingin mencoba, berkembang dan dikembangkan guna melahirkan suasana khas terhadap penyajian musik atau nyanyian.
Sebagaimana yang telah diketahui, otak manusia terbagi atas belahan otak kiri dan otak kanan. Belahan otak kiri umunya mengurusi tubuh bagian kanan, dan sebaliknya otak kanan mengurusi tubuh bagian kiri. Otak kiri lebih banyak mengendalikan aktivitas bersifat analisis. Sedangkan otak kanan lebih banyak mengendalikan kegiatan bersifat persepsi seperti imajinasi, melamun, melukis, musik, dan irama/ritme. Dari penelitian terakhir, ternyata musik (khususnya klasik) dapat melibatkan kedua belahan otak kiri dan kanan. Karena aktivitas musik dapat menggabungkan fungsi analitis dengan fungsi kreatif sekaligus.
Kegiatan kreativitas dibidang musik bertujuan memantapkan dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan musik yang telah diperoleh, seperti antara lain:
a.         Melatih kepekaan rasa dan emosi;
b.         Melatih mental anak untuk mencintai keselarasan, kaharmonisan, keindahan, dan kebaikan;
c.         Mencoba dan memilih alat musik yang sesuai untuk mengungkapkan isi atau maksud pikiran atau perasaan;
d.        Meningkatkan kemampuan mendengar pesan dan menyelaraskan gerak terhadap musik yang didengar;
e.         Meningkatkan kemampuan mendengar musik atau nyanyian dengan mengamati sifat, watak, atau ciri khas unsur pokok musik; dan
f.          Meningkatkan kepekaan terhadap isi dan pesan musik atau nyanyian untuk dapat menikmati dan menghargai musik atau nyanyian.
Ungkapan diri kreatif pada anak masih sederhana. Seperti, anak memperagakan gerak yang khas untuk melukiskan nyanyian; memainkan alat musik perkusi makin keras atau makin lunak, dengan maksud menambah nuansa tertentu; mengarang syair baru untuk nyanyian yang sudah dikenal. Apresiasi musik di taman kanak-kanak erat kaitannya dengan nyanyian, alat musik, dan gerak jasmaniah. Jarang dapat dipisahkan satu dengan yang lain antara bernyanyi, alat musik, serta gerak jasmaniah pada apresiasi musik.
D.      Pengembangan Kreativitas Anak melalui Permainan Musik
Di bawah ini akan dijelaskan beberapa kegiatan pengembangan kreativitas melalui bermain musik yang dapat dilakukan bersama anak usia taman kanak-kanak, sebagai berikut:
1.    Semut Kecil
Nama Permainan
Semut Kecil
Tujuan
Meningkatkan kemampuan berfikir kreatif dan fleksibel.
            Kegiatan:
·           Guru mengajarkan lagu sederhana yang lucu yang diiringi dengan gerakan, misalnya seperti lagu “Semut Kecil” (Cipt. NN) di bawah ini:
“semut kecil naik pohon yang tinggi... (gerakan naik)
Lalu hujan turun si semut turun lagi... syeeerrrr... (gerakan turun)
Matahari mulai terang... (telapak tangan terbuka dan tertutup)
Si semut kecil naik pohon kembali... (gerakan naik)
Horeeee.....”
·           Nyanyikan bersama-sama hingga anak mengetahui liriknya dan gerakan-gerakan yang mengiringinya.
·           Selanjutnya gantilah lirik lagu tersebut dengan bunyi baru, namun gerakan tetap sama.
·           Berikut beberapa kreativitas bunyi yang dapat mengganti lirik,
La la la la (atau Li li, lo lo, lu lu, le le)
Heem hem hem
Bersiul
Ooooo (atau bunyi vokal lainnya)
Tepuk tangan, dan lain-lain.
·           Tanyakan pada anak, apakah mereka punya ide bunyi lain.
·           Terakhir, tidak menyanyikan lagu sama sekali, tetapi anak-anak tetap melakukan gerakannya saja. Akan terlihat bagaimana mereka dapat menjadi sangat tenang.
2.    Dirigen
Nama Permainan
Dirigen
Tujuan
Meningkatkan kemampuan adaptasi, pengamatan, berfikir kreatif, dan konsentrasi.
Kegiatan:
·           Jelaskan kepada anak-anak bahwa dirigen dalam suatu orkestra bertugas memimpin para musisi untuk memainkan alat musiknya secara keras atau perlahan-lahan.
·           Sebagai tanda untuk memainkan alat musik secara perlahan, letakkan kedua jari telunjuk ke bibir seakan mengatakan “ssssst”.
·           Sebagai tanda untuk memainkan alat musik dengan keras, angkat kedua lengan ke atas dengan telapak tangan menghadap ke wajah dan gerak-gerakkanlah tangan.
·           Ajaklah anak-anak lain untuk bernyanyi (misalnya, lagu “Balonku” atau “Lihat Kebunku” ciptaan AT. Mahmud) dan menyesuaikan keras atau pelannya suara sesuai dengan isyarat dirigen.
·           Ajaklah anak untuk menjadi dirigen secara bergiliran.
3.    Orkestra Musik Perasaan
Nama Permainan
Orkestra musik perasaan
Tujuan
Meningkatkan kemampuan berfikir kreatif, imajinasi, dan kepekaan terhadap emosi.
Kegiatan:
·           Guru menyiapkan alat-alat musik yang dapat dimainkan oleh anak-anak seperti perkusi, trompet, seruling, harmonika, dan lain sebagainya. Instrumen musik ini dapat pula diganti dengan ember, panci, kaleng bekas, botol, dan lain sebagainya.
·           Mintalah anak-anak memainkan alat musik sesuai dengan permintaan. Misalnya, “buatlah bunyi marah!!”
·           Anak-anak yang bebas mengekspresikan perasaannya melalui alat musik yang dimilikinya.
·           Mintalah seorang anak untuk menjadi dirigen untuk memimpin orkestra musik perasaan teman-temannya.
4.    Kotak Kartu Musik
Nama Permainan
Kotak kartu musik
tujuan
Meningkatkan kemampuan mengingat, berpikir asosiasi, dan berpikir kreatif.
Kegiatan:
·           Guru menyiapkan atau membuat kotak khusus untuk menyimpan kartu musik.
·           Setiap kali anak-anak belajar lagu baru, guru membuat sebuah kartu dengan menuliskan judul lagu di atasnya dan sebuah gambar yang berkaitan dengan lagu tersebut di baliknya.
·           Sebagai contoh awal, untuk lagu “Balonku” guru dapat menggunakan sebuah gambar lima balon warna warni, dan lain sebagainya.
·           Untuk pengembangan kreativitas anak selanjutnya, guru dapat meminta anak-anak sendiri untuk membuat gambar tentang lagu-lagu yang diajarkan. Mereka dapat menggambar bebas sesuai dengan imajinasi mereka sendiri.
·           Kegiatan selanjutnya guru menyimpan kartu-kartu tersebut dalam sebuah kotak.
·           Setiap kali ada waktu luang, guru memperlihatkan kepada anak-anak sebuah kartu dari dalam kotak, kemudian bertanya kepada anak-anak kira-kira gambar tersebut menceritakan tentang apa dan apa judul lagunya, kemudian anak menyanyikan lagu tersebut.
·           Anak-anak akan menyukai aktivitas menebak judul lagu ini, mereka juga senang karena gambar yang mereka buat berguna dan dihargai oleh guru dan anak-anak lainnya.







BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk menemukan hubungan-hubungan baru dan membuat kombinasi-kombinasi baru yang mencerminkan kelancaran, keluwesan dan orisinalitas dalam berpikir sehingga dapat menciptakan sesuatu yang baru. Dalam hal ini sesuatu yang baru tidak berarti sebelumnya tidak ada, akan tetapi sesuatu yang baru ini dapat berupa sesuatu yang belum dikenal sebelumnya.
Ciri-ciri anak yang kreatif adalah: mempunyai rasa ingin tahu yang cukup besar, sering mengajukan pertanyaan yang tidak terduga, percaya diri, imajinatif dan kaya inisiatif, memiliki selera humor, berani mengambil resiko dan gagasan yang dihasilkan masih orisinil.
Ungkapan diri kreatif pada anak masih sederhana. Seperti, anak memperagakan gerak yang khas untuk melukiskan nyanyian; memainkan alat musik perkusi makin keras atau makin lunak, dengan maksud menambah nuansa tertentu; mengarang syair baru untuk nyanyian yang sudah dikenal. Apresiasi musik di taman kanak-kanak erat kaitannya dengan nyanyian, alat musik, dan gerak jasmaniah. Jarang dapat dipisahkan satu dengan yang lain antara bernyanyi, alat musik, serta gerak jasmaniah pada apresiasi musik.
Pengembangan kreativitas anak melalui permainan musik dapat melalui kegiatan seperti: semut kecil, dirigen, orkestra, kotak kartu musik, dan lain sebagainya.
B.       Saran
Guru sebaiknya memperhatikan perkembangan kreativitas anak melalui berbagai aspek pengembangan, yang salah satunya adalah melalui musik. Sebaiknya, guru tidak membuat peraturan-peraturan yang tidak perlu yang bisa menghambat kreativitas anak dan membuat daya krativitas anak tidak berkembang.



DAFTAR PUSTAKA
Rachmawati, Yeni, dkk. (2011). Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana
Mudjiran, dkk. (2007). Perkembangan Peserta Didik. Padang: UNP Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar