BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Semua anak,
khususnya anak usia dini menampakkan kesenangan belajar dan bahkan mereka ingin
mempelajari banyak hal. Dorongan ingin tahu mereka yang sangat tinggi dapat
dilihat dari keinginan untuk mengeksplorasi lingkungan dengan kemampuan dan
dorongan mereka untuk mengetahui sesuatu dan membuat sesuatu secara kreatif.
Mereka senang bermain boneka, pistol-pistolan dan berbagai macam alat permainan
musik, dan lainnya yang mereka ciptakan melalui bahan alami seperti daun
singkong untuk membuat boneka wayang, dan dahan pisang untuk membuat pistol-pistolan.
Mereka cenderung meniru dan mencoba apa yang mereka lihat dan ketahui. Mereka
memiliki minat yang luas dan cita-cita yang banyak, walaupun mereka belum
menyadari bahwa untuk mengembangkan minat dan mencapai cita-cita mereka
memerlukan pengorbanan dan kerja keras. Mereka juga belum menyadari perlunya
memiliki pengetahuan dan keterampilan serta kepribadian yang sesuai dengan
tuntutan keinginan mereka. Anak-anak sangat menyenangi bermain, seperti yang
kita ketahui dari pendapat (Soepartinah, P.S., 1981) bahwa sebenarnya anak-anak
dapat dan ingin belajar, dan lebih dari itu, mereka ingin belajar
sebanyak-banyaknya dan sesegera mungkin.
Oleh karena
itu, guru-guru diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk
belajar kreatif sebanyak dan selekas mungkin. Guru-guru juga diharapkan mampu
mengembangkan kreatifitas anak. Salah satunya adalah melalui permainan musik.
Dari penelitian terakhir, ternyata musik (khususnya klasik) dapat melibatkan
kedua belahan otak kiri dan kanan. Karena aktivitas musik dapat menggabungkan
fungsi analitis dengan fungsi kreatif sekaligus.